Mengenal ramalan tren fesyen

Ditulis oleh Kezia Pribadi | Read in English

Peramalan tren fesyen ditandai dengan proses memproyeksikan tren fesyen masa depan. Melalui proyeksi awal, perancang busana dan pedagang akan dapat memutuskan dan mengetahui tren di masa depan.

Ini adalah bidang di mana peneliti fesyen menganalisis tren dan kebiasaan membeli pasar untuk memutuskan bagaimana mereka dapat melangkah maju dalam merancang koleksi baru.

Tujuannya adalah untuk menciptakan cerita visual melalui tren dalam siluet, elemen desain, warna, kain dan print, alas kaki, aksesori, dan gaya lain yang akan ditampilkan di panggung pertunjukan fesyen dan di toko untuk musim berikutnya. Prakiraan tren sangat penting di semua tingkat fesyen, termasuk pakaian siap pakai, haute couture, pasar massal, dan street wear.

Tren ditandai dengan apa yang muncul di jalan, panggung pertunjukan fesyen, atau platform media sosial. Tren adalah tentang daya tarik kebaruan karena kelangkaannya di pasar umum. Tren dibangun di atas kesadaran mengenai permintaan akan “tampilan baru” di kalangan konsumen.

Mirip dengan mengamati pola cuaca, melacak tren adalah tentang prediksi; memprediksi tahapan dalam evolusi tren. Ini dapat disimpulkan dalam tiga tahap: pertama, Fringe - di sinilah inovasi muncul dan konsumen dan perusahaan paling trendi mulai berpartisipasi.

Tahap kedua dikenal sebagai Trendy - karena pengadopsi awal bergabung dengan inovator, kesadaran akan tren tumbuh secara eksponensial, sehingga meningkatkan visibilitas tren. Pada tahap ini, perusahaan dan pengecer fesyen mulai menerapkan konsep melalui desain dan coba-coba.

Terakhir, tahap arus utama. Saat pasar umum bergabung, ada peningkatan visibilitas dan kapitalisasi karena permintaan dari perusahaan dan jenama.

Evolusi peramalan tren fesyen

Selama tahun 1990-an, peramalan mode mengguncang bisnis pakaian jadi. Hal ini disebabkan oleh pergeseran budaya yang sangat besar ketika perempuan diizinkan memasuki dunia kerja. Terlebih, aturan sosial dalam mengatur apa yang pantas dikenakan perempuan dan laki-laki mulai runtuh pada 1960-an karena munculnya upaya untuk merevolusi nilai dan minat.

Seiring berjalannya proses ini, penampilan kasual segera dapat diterima, dan tuntutan akan individualitas menarik perhatian pada sistem dalam fesyen.

Saat ini, pembeli dan peramal fesyen mengunjungi pertunjukan fesyen di mana mereka akan membuat catatan dan laporan mengenai tren yang telah dipilih oleh perancang busana untuk tahun fesyen berikutnya. Laporan tersebut kemudian digunakan pengecer besar, termasuk department store, sebagai referensi untuk menciptakan koleksi mereka bagi khalayak umum.

Dengan media sosial, teknologi inovatif, dan live streaming, ramalan tren mampu bergerak secara efektif dan lebih cepat. Hal ini dibantu oleh para pelopor tren, yang tidak lagi eksklusif bagi perancang busana ternama. Pelopor tren bisa dideskripsikan sebagai influencer fesyen di Instagram, blogger fesyen, bahkan selebriti. Ada juga orang-orang berpengaruh di dunia fesyen.

Peramalan tren saat ini dianggap sebagai pekerjaan penting: peramal tren telah menjadi penasihat terkemuka dalam industri karena mereka mampu berstrategi dalam menjual apa yang diinginkan pasar. Pekerjaan ini membutuhkan metode kreatif serta mata yang jeli dan detail.

Kenapa peramalan fesyen penting

Peramalan tren pada akhirnya adalah untuk mengambil tren dari masa lalu; analisis penjualan masa lalu dan pameran perdagangan. Saat ini, jenama memiliki kemampuan untuk menggodok koleksi baru dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya. Hal tersebut kemudian secara langsung memengaruhi perilaku konsumen karena mereka juga beralih preferensi sama cepatnya.

Meskipun koleksi runway dan masukan toko tetap menjadi sumber kreatif bagi industri, tingkat konsumsi dan distribusi informasi juga telah melaju lebih cepat dari Fashion Week. Selalu ada sesuatu yang baru, baik gaya, tren, maupun produk.

Peramal fesyen menggunakan metode yang beragam untuk mencari hal yang baru, segar, dan inovatif, tapi pada akhirnya semuanya berujung pada mencari metode yang memungkinkan mereka untuk memprediksi mood, perilaku, dan kebiasaan membeli konsumen karena tren adalah cara mencari tahu kebutuhan dan keinginan pembeli.

Tren juga memberikan jalan bagi pabrik dan pengecer untuk mengkapitalisasi potensi yang muncul demi mendapatkan keuntungan.

Karena mustahil untuk menanyakan semua konsumen apa yang ingin mereka kenakan pada musim atau tahun berikutnya, penting bagi perancang busana untuk memahami seluk beluk dunia karena hal tersebut akan sangat memengaruhi bagaimana industri bergerak. Penting juga untuk dicatat bahwa untuk mewujudkannya, kerja tim adalah hal yang mendasar. Eksekutif, perancang busana, dan pedagang harus bekerja sama untuk melakukan penelitian dan analisis yang intens. Pekerjaan itu meliputi mengevaluasi dan membedakan gaya hidup konsumen dan kebiasaan berbelanja pasar, serta membaca tren dan laporan desain.

Mereka juga menggunakan berbagai peralatan, seperti majalah fesyen dan koran, untuk mengerti kebiasaan pembelian konsumen. Mereka juga berperan dalam hal penelitian desain, manufaktur, dan penjualan karena pengaruhnya dalam membuat keputusan yang cerdas dan terencana. Agar sesuai dengan fesyen arus utama, juga penting untuk dicatat bahwa meneliti statistik penjualan juga membentuk tren yang akan ditentukan oleh jenama.

Peramalan jangka panjang

Peramalan jangka panjang adalah proses menganalisis dan mengevaluasi tren sehingga dapat diidentifikasi oleh banyak sumber informasi. Peramalan jangka panjang berlaku untuk tren yang berlangsung selama lebih dari dua tahun. Proses ini membutuhkan pemindaian pasar dan konsumen - peramal fesyen harus dapat melacak demografi perkotaan dan pinggiran kota serta mempelajari dampaknya terhadap ritel dan konsumen melalui ekonomi, sistem politik, lingkungan, dan budaya.

Tujuan dari peramalan jangka panjang adalah untuk mengidentifikasi perubahan besar dalam demografi internasional dan domestik, termasuk pergeseran dalam industri, struktur pasar, nilai dan dorongan untuk membeli, harapan konsumen, dan kemajuan dalam aliansi ekonomi, politik, dan budaya antara negara-negara tertentu.

Pekerjaan khusus untuk ini dikenal sebagai konsultan pemasaran khusus dan tujuan utama mereka adalah untuk fokus pada peramalan jangka panjang dan menghadiri pameran dagang untuk mengedarkan data dan laporan ke industri tentang apa yang akan terjadi.

Peramalan jangka pendek

Peramalan jangka pendek fokus pada peristiwa terkini di dalam dan luar negeri. Peramalan jagka pendek juga mengambil sumber dari budaya pop untuk mengidentifikasi kemungkinan tren, yang kemudian akan diterjemahkan secara visual kepada pelanggan melalui faktor-faktor seperti palet warna, pilihan kain, dan cerita siluet.

Beberapa bidang penting termasuk peristiwa terkini, seni, olahraga, sains, dan teknologi. Peramalan jangka pendek juga bisa disebut peramalan mode.

WGSN, perusahaan peramal tren yang saat ini paling dikenal

WGSN adalah perusahaan peramalan tren di bawah Ascential. WGSN didirikan pada 1998 oleh dua saudara Julian dan Marc Worth, namun dijual ke Ascential pada 2005. WGSN memungkinkan desainer, perusahaan, dan jenama untuk berlangganan layanannya seharga puluhan ribu dolar dan harganya bervariasi, tergantung pada ukuran perusahaan dan tingkat berlangganan.

Dengan 20+ tahun keahlian peramalan dan 250+ pakar industri internal, analis data, dan konsultan penasihat serta lebih dari 128 negara yang dilacak untuk wawasan lokal, WGSN telah menjadi perusahaan paling berpengaruh dan terbesar yang melakukan peramalan tren.

WGSN melayani lebih dari 5.700 klien, termasuk Nike, Lululemon, dan H&M, dan melayani sektor-sektor lain, seperti makanan dan minuman, kecantikan, teknologi konsumen, rumah dan interior, perhotelan dan perjalanan, serta periklanan.

WGSN bukan hanya tentang prediksi fesyen, tetapi juga tentang wawasan perilaku konsumen dan strategi pemasaran. 53% pengguna menggunakan layanan mereka untuk saran mengenai desain, tetapi apa yang melampaui pekerjaan mereka adalah perhatian pada penelitian untuk publikasi fesyen. Penggunaan data kuantitatif dan kualitatif, yang diambil dari masyarakat, teknologi, politik, lingkungan, industri, dan budaya kreatif, menambah keandalan dan keabsahan dalam laporan mereka.

Prediksi yang dibuat WGSN kemudian difokuskan kembali untuk memastikan bahwa perkiraan itu berlaku untuk tingkat industri dan produk. “Tim ilmuwan data kami terus memperluas dan menyempurnakan konten data kami untuk menambah nilai yang lebih strategis ke pelaporan kami, memperkenalkan model dan algoritma canggih untuk mendorong akurasi yang terukur. Layanan TrendCurve+ kami menggunakan algoritma prakiraan eksklusif kami untuk memberikan prediksi produk yang sangat akurat,” WGSN menyatakan dalam situs webnya. Sebagai layanan terdepan dalam peramalan tren, WGSN mampu secara akurat memperkirakan tren konsumen, gaya hidup, dan desain produk untuk membantu klien dalam membuat keputusan dengan percaya diri.

Selain laporan, WGSN juga menawarkan basis data yang luas mengenai warna pantone, pola, dan lebih dari 70.000 template desain yang dapat digunakan oleh desainer. Desainer dalam proses membuat koleksi baru dapat merujuk ke template yang ada dan menambah print, grafik, dan hiasan atau mengubah template sesuai keinginan mereka.

Prakiraan Tren di Indonesia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia meluncurkan kembali hasil penelitiannya yang bertajuk “Indonesia Trend Forecast 2021/2022”. Penelitian tersebut, yang berisi panduan dan inspirasi dalam desain, warna, bentuk, dan ilustrasi yang sesuai dengan pasar lokal masa depan, diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi pelaku industri, desainer, dan akademisi di bidang fesyen di Indonesia.

Buku “Indonesia Trend Forecast 2021/2022” ini merupakan edisi ketiga dan merupakan bagian dari laporan prakiraan tren sebelumnya yang telah diluncurkan sejak empat tahun terakhir. Tema tahun ini adalah “New Beginning”. Laporan itu disusun oleh tim prakiraan tren Indonesia, yaitu tim penelitian dan pengembangan kolaboratif yang terdiri dari para ahli, praktisi, dan akademisi utama di industri kreatif Indonesia.

Mereka didukung oleh asosiasi seperti Indonesia Fashion Chamber, Himpunan Desainer Interior Indonesia, Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia, Komunitas Tekstil ITB, dan Ikatan Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia.

Buku tersebut menyebutkan, “Dengan mengangkat kekayaan unik Indonesia, Trend Forecasting diharapkan dapat mendatangkan daya tarik tersendiri untuk produk serta destinasi wisata Indonesia dan meningkatkan capaian ekonomi yang ditargetkan oleh pemerintah…Desain yang mengedepankan kebaruan akan meningkatkan nilai sebuah produk secara lokal maupun global. Hal ini diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan desain/produk inovatif, namun tetap berdaya jual tinggi yang dapat saling menguntungkan serta memperkuat baik pertumbuhan ekonomi kreatif maupun pariwisata Indonesia.”

"The New Beginning", disusun karena realitas COVID-19 dan bagaimana kehidupan telah berubah secara eksponensial secara global. Perubahan tersebut diimplementasikan dalam buku ke dalam empat tema: Esensialitas, Spiritualitas, Eksplorasi, dan Eksploitasi.

Buku tersebut mengeksplorasi tema kenyamanan dan fungsionalitas, tradisi dan budaya, elemen berlebihan dalam bentuk detail dan siluet, serta harapan untuk dunia yang lebih baik yang diungkapkan dalam bentuk merayakan keunikan dan eksentrisitas.


Artikel terkait


Berita