Coroniversary: Perubahan kebiasaan dan proyeksi 2021

Read in English

WhatsApp Image 2021-01-11 at 19.26.08.jpeg

COVID-19 mendatangkan malapetaka pada tahun 2020, dan proyeksi untuk tahun 2021 tampak suram meski prospek vaksin mampu meyakinkan investor dan pelaku bisnis. Pariwisata adalah salah satu industri yang terpukul oleh pandemi COVID-19. Traveloka pada April 2020 memberhentikan 10% karyawannya. Perusahaan-perusahaan retail tutup atau mengajukan permohonan pailit. Salah satu perusahaan retail terkemuka, ARA, pekan lalu mengumumkan bahwa mereka akan menutup toko-tokonya karena dampak ekonomi pandemi.

Gangguan terbesar selama pandemi COVID-19 mungkin adalah dalam cara kita berinteraksi dengan orang lain. Menjaga jarak fisik, mencuci tangan, dan memakai masker adalah kebiasaan baru yang harus kita adopsi. Para pelaku bisnis dipaksa menyesuaikan operasi dan penawaran mereka untuk merespon kebiasaan baru ini. Merek-merek fesyen mulai mengeluarkan masker yang dibuat dari kain. Film diluncurkan di platform streaming. Rapat diadakan secara daring.

Setiap sektor di industri kreatif mengalami fase yang berbeda. Beberapa berkembang, sementara yang lainnya terpuruk. Berikut adalah kesimpulan dari tahun 2020 dan proyeksi TFR untuk tahun 2021.

Fesyen dan aksesoris

Gaun pesta dan sepatu hak tinggi digantikan oleh loungewear, piyama, dan masker. Tren ini kemungkinan besar akan berlanjut pada tahun ini karena distribusi vaksin membutuhkan waktu. Di sisi lain, gaun pengantin masih diminati karena resepsi pernikahan tetap diadakan, namun secara daring. Aksesoris seperti tas tangan dan perhiasan - kecuali cincin kawin - sedikit lebih sulit untuk dimitigasi karena produk-produk intinya biasanya digunakan sebagai pelengkap pakaian dan dikenakan di muka umum.

Kategori yang bisa dijelajahi:

Aksesoris untuk hewan peliharaan - Mengingat pemilik hewan peliharaan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama peliharaan mereka, beralih ke aksesoris hewan peliharaan layak dicoba. Contohnya, sisa kain atau bahan kulit bisa diubah menjadi kalung untuk hewan peliharaan.

Pakaian hamil dan pakaian anak-anak - Ada peningkatan jumlah kelahiran selama pandemi. Selain loungewear, perusahaan pakaian siap pakai juga bisa menjelajahi segmen pakaian hamil dan pakaian anak-anak.

Kecantikan dan kesehatan

Menurut penelitian yang dilakukan McKinsey, penjualan produk kosmetik mata di Alibaba meningkat 150% pada Februari 2020, mengingat mata adalah satu-satunya fitur wajah yang tidak tertutup masker. Namun, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa penjualan produk tata rias turun, sementara penjualan produk perawatan kulit dan kesehatan meningkat pesat. Dengan tutupnya salon kecantikan untuk sementara waktu, perawatan dan pemanjaan diri kini dilakukan di rumah.

Tren ini kemungkinan besar juga akan berlanjut di tahun 2021. Penjualan produk tata rias akan cukup baik karena kita masih boleh keluar rumah dan makan di restoran. Sektor kesehatan, termasuk kesehatan mental, akan terus berkembang.

Perlengkapan rumah

Segmen perlengkapan rumah tumbuh karena masyarakat tinggal di rumah dan minat mereka beralih ke upaya menciptakan lingkungan rumah yang ideal. Tanaman, contohnya, menjadi tren terbaru selama pandemi. Namun, perlu dicatat bahwa akesoris rumah seperti furnitur dan dekorasi biasanya bertahan lebih lama dibandingkan tren fesyen.

Seni pertunjukan

Jelas terlihat bahwa film, musik, tari, dan teater sangat terpengaruh oleh pandemi. Produksi film, konser, pertunjukan teater, dan kelas tari harus dihentikan sementara. Platform streaming mungkin menjadi penyelamat bagi industri film pada tahun 2020, tetapi bioskop kesulitan untuk mengatasi perubahan yang tiba-tiba ini.

Sayangnya, ada kemungkinan bahwa industri ini akan tetap berada di posisi sulit pada tahun 2021. Meski beberapa proyek syuting dilanjutkan, mereka tidak akan dapat langsung menutup kerugian pada tahun 2020.

Proyeksi 2021 - Transformasi digital

Sebelum pandemi, banyak merek fesyen yang diamati TFR tidak mengoptimalkan kehadiran online mereka selain dengan menggunakan jasa influencer. Situs web hanya sekadar tambahan. Beberapa situs web tidak kompatibel dengan perangkat seluler meskipun sudah semakin banyak orang yang mengakses internet dari perangkat seluler.

Pandemi COVID-19 mempercepat transformasi digital di semua sektor. Perusahaan dipaksa untuk beradaptasi dengan teknologi. Zoom memimpin dengan pertumbuhan lebih dari 200%. Platform media sosial, terutama TikTok, menikmati pertumbuhan besar-besaran. Meski produksi film berhenti, produksi video di YouTube terus naik. Olahraga di rumah, khususnya, menjadi segmen yang populer.

Industri kreatif bukan pengecualian. Pertunjukan online, kelas online, acara virtual, dan konser virtual menggantikan acara offline. Untuk mempertahankan minat konsumen, pengalaman-pengalaman yang dihadirkan harus dikembangkan pada 2021. Penerapan teknologi, seperti ruang ganti virtual dan asisten AI, bisa menciptakan perubahan signifikan.

Konten pendidikan dan konten-konten menarik di media sosial meningkat. Hal ini mendorong munculnya media-media baru yang berbasis media sosial. Salah satunya adalah What Is Up, Indonesia? (WIUI) yang fokus menjelaskan iklim politik dan regulasi di Tanah Air secara sederhana. Diluncurkan pada Agustus 2020 oleh Faye Simanjuntak dan Abigail Limuria, media ini memperoleh lebih dari 20.000 pengikut dalam dua bulan.

Konsumsi media online akan terus meningkat pada tahun 2021. Namun, di dalam lautan konten yang luas ini, arahan editorial, branding, dan strategi komunikasi akan memainkan peran penting dalam kelangsungan media era baru ini.

Penekanan terhadap kesejahteraan

Salah satu efek samping yang memprihatinkan dari diam di rumah adalah kesehatan mental. Tingkat bunuh diri, tingkat perceraian, dan kekerasan dalam rumah tangga meningkat drastis. Mindfulness menjadi kata kunci di tahun 2020. Jumlah terapi online serta aplikasi, media, dan podcast yang didedikasikan untuk kesejahteraan akan terus meningkat. Segmen ini tidak akan pernah mati.

COVID-19 menghadirkan serangkaian tantangan baru bagi kita pada tahun 2020. Semua orang dalam mode bertahan hidup. Faktanya, kita mungkin masih harus terus menjalankan mode ini di tahun 2021. Satu hal positif selama pandemi adalah upaya kolaboratif. Semakin banyak orang beralih ke produk lokal untuk menyelamatkan bisnis kecil. Saat kita tidak dapat hadir secara fisik untuk orang lain, perhatian ditunjukkan melalui parsel dan hadiah.


Artikel terkait


Berita