Seniman Indonesia Catherin Oslo wakili ASEAN dalam program residensi KONNECT ASEAN

Seniman asal Medan, Indonesia Catherin Oslo terpilih dalam program KONNECT ASEAN Artists Residency Programme (KAARP).

Ia berkolaborasi dengan seniman asal Korea Selatan Eun-ji Cho untuk mewakili ASEAN dan Korea Selatan melalui karya yang diciptakan bersama.

Sebagai informasi, KONNECT ASEAN merupakan sebuah program pengembangan yang didukung oleh Republik Korea dan berfungsi sebagai inisiatif utama ASEAN Foundation di bidang seni dan budaya.

“KONNECT ASEAN merupakan program diplomasi kebudayaan yang didirikan oleh Korea Selatan pada 2019 untuk merayakan 20 tahun hubungan diplomatik Korea dengan ASEAN. Program ini menjadi bentuk komitmen kedua pihak untuk mendukung para seniman,” ujar Project Director KONNECT ASEAN Benjamin Milton Hampe dalam wawancara bersama media di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (16/10).

Sejak saat itu, KONNECT ASEAN telah berkontribusi pada kehidupan dan pengembangan lebih dari 250 seniman dan pekerja budaya melalui berbagai platform. Tak hanya pameran, tetapi juga konferensi, lokakarya, dan educational outreach.

Dalam kolaborasinya bersama Eun-ji Cho, Catherin menampilkan karya bertajuk “Seizing Identity” dengan woodcut dan Chinese ink on rice paper sebagai mediumnya.

Baca juga: Residensi seni “Seeking Tuan Guru” pertemukan seniman Indonesia dan Afrika Selatan

Terinspirasi oleh masa kanak-kanak

Karya kolaboratif ini terinspirasi oleh kehidupan anak-anak, yang tentunya dialami oleh semua orang. Dalam karyanya, Catherin dan Eun-ji menghadirkan detail mainan tradisional hingga acara televisi asal Korea serta Indonesia.

Childhood has a very big impact in our lives. Instalasi ini dapat membuat siapapun yang melihatnya merasa kembali ke masa kecilnya. Ada beberapa hal yang aku dan Eun-ji sama-sama relate di sini, seperti acara TV dari keluarga Asia dan mainan tradisional. Jadi aku ingin artwork ini yang berbicara agar semuanya bisa enjoy,” ujar Catherin dalam kesempatan yang sama.

Seniman berusia 33 tahun itu kemudian bercerita bahwa ia dan Eun-ji membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan “Seizing Identity”.

Untuk diketahui, Catherin dan Eunji pertama kali bertemu pada 2015 dalam sebuah acara. Namun, keduanya baru kali ini berkolaborasi menciptakan karya bersama.

Pasalnya, salah satu persyaratan utama untuk mengikuti KAARP ialah seniman asal negara ASEAN harus berkolaborasi dengan seniman yang berasal dari Korea Selatan.

“Ketika saya melihat opportunity ini, saya baru menghubungi dia, dan ternyata dia tertarik. Dari situ kami langsung berdiskusi dan mulai bekerja dengan keterampilan masing-masing, saya wood crafting dan Eun-ji melukis,” lanjutnya.

KAARP sendiri telah berlangsung pada 12 Juli-9 Agustus lalu. Rangkaian programnya mencakup konseptualisasi, desain dan implementasi produksi karya seni residensi di Indonesia dan Thailand, presentasi resmi hasil akhir di Chiang Mai City Arts and Culture Centre, ASEAN Culture House di Busan, Sekretariat ASEAN, dan pameran permanennya di ASEAN Gallery.

Terdapat 14 seniman lainnya yang berpartisipasi

Bukan hanya Catherin Oslo dan Eun-ji Cho, terdapat pula 14 seniman lukis kontemporer asal ASEAN serta Korea Selatan lainnya yang turut berpartisipasi dalam KONNECT ASEAN Chiang Mai Print Residency di Thailand.

Pameran khusus artprint ini menampilkan 14 karya seni dari 14 seniman. Salah seorang seniman Indonesia, Mohammad Panca Satria turut terpilih untuk menampilkan karyanya.

Adapun residensi seni ini telah berlangsung lebih dulu dari KAARP, yakni pada 1-29 Juli 2023 di Chiang Mai, Thailand. 

“Dalam program ini, kita tidak membatasi para seniman untuk berkarya, namun kami meminta mereka untuk berpikir apa arti menjadi bagian dari ASEAN dan Korea bagi mereka. Ini tentang bagaimana mereka menampilkan identitas tersebut melalui karyanya, sehingga karya yang ditampilkan sangatlah personal,” terang Ben.

Ia kemudian melanjutkan, “Seniman yang berpartisipasi juga bisa dari latar belakang apapun, sebab mereka dipertemukan dengan studio untuk bekerja sama dan memproduksi artprint tersebut.”

Setelah kedua program residensi intensif selama satu bulan berakhir, ke-15 karya seni yang dihasilkan didonasikan ke ASEAN Gallery di Jakarta pada 5 Oktober 2023 lalu. Sementara itu, upacara simbolis penyerahannya diselenggarakan pada Senin (16/10) kemarin.

Menanggapi kesempatan ini, Catherin Oslo mengaku bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan artistiknya melalui KAARP.

“Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya karena dapat menjadi batu loncatan ke depannya. Ini merupakan program yang luar biasa karena kami berkesempatan untuk memperkenalkan budaya ASEAN melalui karya seni,” tutup Catherin.